LDC : Leadership Class 2025
Leadership Class 2025
Mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Angkatan 2025 mengikuti kegiatan Leadership Class (LDC) yang berlangsung meriah dan edukatif di Lab Karawitan UNY pada Sabtu 30 Agustus 2025 selama 6,8 jam dan melibatkan 70 panitia.
Penanggung jawab kegiatan, Barakah Minallah Ali, menekankan pentingnya LDC ini sebagai upaya untuk mengembangkan potensi kepemimpinan mahasiswa sejak dini, dengan harapan besar akan meningkatnya pemahaman mahasiswa terkait Leadership setelah mengikuti kegiatan. LDC ini juga memiliki empat tujuan utama :
Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman: Membekali peserta dengan konsep dasar kepemimpinan, manajemen organisasi, dan etika berorganisasi.
Mengembangkan Keterampilan Praktis: Melatih peserta dalam kemampuan komunikasi, kerja sama tim, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
Membangun Karakter dan Integritas: Menumbuhkan sikap mental yang positif, rasa tanggung jawab, disiplin, dan integritas diri yang tinggi.
Mempersiapkan Kader Pemimpin: Mencetak pemimpin-pemimpin muda yang berkapasitas, visioner, dan mampu berkontribusi secara nyata di dalam dan luar organisasi.
Rangkaian kegiatan dibuka dengan pembacaan tata tertib oleh Staf Pengawas Kegiatan (SPK), dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Barakah Minallah Ali selaku ketua pelaksana dan Mokhamad Akbar sebagai Ketua BDS Kabinet Hyperion. Setelah itu, giliran moderator, Arnel Frydolin , mengambil alih panggung untuk memperkenalkan pembicara utama, Farras Raihan, Ketua BEM KM UNY 2024.
Sesi inti LDC kemudian dimulai, berfokus pada materi Leadership yang dibawakan langsung oleh Farras Raihan. Materi yang dibahas mencakup : Konsep Dasar Kepemimpinan, Manajemen Waktu dan Prioritas, Problem Solving, Decision Making, Team Building dan Kolaborasi. Tujuan dari sesi ini adalah membekali mahasiswa baru dengan konsep kepemimpinan dan melatih keterampilan praktis seperti public speaking, berpikir kritis, bagaimana mengelola waktu dengan efektif dan menentukan prioritas dalam menyelesaikan tugas, memecahkan masalah, dan belajar bagaimana membangun tim yang solid dan berkolaborasi dengan orang lain. Sesi pun berjalan interaktif, ditutup dengan sesi tanya jawab yang antusias, serta penyerahan kenang-kenangan berupa plakat dan sertifikat kepada pembicara.
Setelah sesi materi, acara berlanjut dengan BDS Sharing Session. Semua ministerium di BDS maju satu per satu, memperkenalkan divisi mereka, tugas-tugas, dan para anggotanya. Tak hanya itu, komunitas yang ada di bawah BDS seperti Käse, Schmetterling, Regenbogen, Badminton, Futsal, dan Gaming juga diperkenalkan untuk memberikan gambaran lengkap mengenai minat dan bakat yang bisa diikuti mahasiswa baru di luar kegiatan akademik.
Memasuki sesi yang lebih kreatif, mahasiswa baru diajak untuk membuat poster secara berkelompok. Kegiatan ini sengaja dirancang untuk mendorong peserta agar bisa saling bekerja sama, sesuai dengan salah satu tujuan utama LDC. Hasil poster yang dibuat kemudian dipresentasikan di depan peserta lain, menunjukkan hasil kolaborasi dan ide-ide dari setiap kelompok. Setelah sesi presentasi dan dokumentasi bersama seluruh panitia dan mahasiswa baru, peserta memasuki waktu Ishoma (Istirahat, Salat, dan Makan).
Usai beristirahat, energi Maba kembali diisi dengan sesi games yang seru dan interaktif. Berbagai permainan seperti Epoche challenge, tahan ember, nampan air, kardus pijak, air bocor, tepung mulut, dan jaga lilin menjadi ajang melatih kerja sama tim dan problem solving secara langsung.
Setelah sesi yang penuh tawa dan keringat ini, mahasiswa baru diberi waktu untuk ganti baju dan bersih-bersih sebelum memasuki sesi hiburan.
Kegiatan berlanjut dengan penampilan-penampilan menarik dari komunitas, yaitu Käse dan EDSACOUSTIC, serta sesi Free Jampping yang makin menghangatkan suasana. Setelah itu memasuki puncaknya kegiatan dengan pengumuman lomba games dan pembagian hadiah serta pengumuman prince dan princess PBJ 2025 sebagai tanda berakhirnya LDC 2025.
Kegiatan ini dinyatakan berhasil dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, menandakan bahwa tujuan untuk mengembangkan potensi kepemimpinan mahasiswa baru telah tercapai dengan sukses.
Leave a Comment