Berbagi Pengalaman Seputar FSJ
1. Apa alasan terbesar untuk ikut program FSJ?
Mbak Sinta : Sebenarnya tidak ada alasan yang terbesar, tapi bagi saya pengalaman bekerja itu penting sekali. Jadi disini (saat ini menetap di Heidelberg) meskipun kita kuliah di Uni yang bagus dan lulus dengan predikat Cum Laude sekalipun, kalau kita tidak punya pengalaman kerja ya akan sulit untuk melamar kerja.
2. Apa saja keuntungan dan pengalaman yang didapatkan selama bekerja menjadi FSJ?
Mbak Sinta : Keuntungan yang pertama dan utama ialah pengalaman kerja, terus nambah banyak temen (dari Einsatzstelle/ tempat kerja dan teman-teman dari Träger), udah gitu bisa jalan-jalan keluar kota gratis (Oh Mein Gott! Mbak Sinta ini ternyata pernah naik kereta ICE dengan gratis). Yang paling penting adalah tambah wawasan internasional karena kita bisa bisa berkomunikasi dengan semua orang di lingkungan yang lebih luas.
3. Bagaimana awal mulanya mengenal program ini dan apakah ada tips khusus untuk dapat diterima?
Mbak Sinta : Pertama kali mengenal program FSJ ialah ketika saya masih menjadi AuPair. Saat itu ada mantan AuPair dari Gastfamilie saya yang kebetulan orang Indonesia juga menawarkan saya untuk ikut FSJ (saat itu dia sedang FSJ).
Tips untuk diterima ialah punya niat untuk mendaftar. Biasanya kalau orang yang sudah di Jerman lebih gampang diterima karena prosesnya lebih mudah. Selain itu karena kita sudah mampu berbahasa Jerman dengan baik (setidaknya bisa paham orang Jerman ngomong apa) karena sebelumnya ada Vorstellungsgespräch atau interview dengan pihak Einsatzstelle. Kalau dari Indonesia prosesnya mungkin agak rumit (saya kurang begitu tahu) bahkan ada sampai yang visanya ditolak :( pokoknya kalau kita sudah dapat Termin untuk Vorstellungsgesprach itu tandanya kita sudah diterima menjadi FSJler.
4. Bekerja dimana saat ini dan bekerja di bidang apa?
Mbak Sinta : Sekarang saya bekerja di Altenheim Haus Stephanus, Dossenheim. Itu terletak di kota Heidelberg. Awalnya saya bekerja di bagian Hauswirtschaft. Disana saya bantuin para Schwester (suster) untuk Bett beziehen, Essen verteilen, kadang-kadang Röllstuhle putzen juga. Kemudian saya kerja di bagian Pflege, disitu kerjaannya bentuin Bewohner seperti waschen/duschen, sich umziehen, speisen, in die Toilette bringen, hinlegen/rausholen, usw. Kalau lagi selo aku ngobrol sama Bewohner, singen, spielen, quatschen.
5. Apakah ada pesan-pesan yang ingin disampaikan untuk teman-teman yang ingin daftar FSJ?
Mbak Sinta : Pesannya kalau mau ikut program FSJ harus siap mental dan fisik. Harus semangat karena bakalan kerja dan hidup di luar zona aman. Berbeda dengan AuPair, lingkup FSJ lebih luas. Jadi tantangannya lebih banyak. Oiya, kerja jadi FSJler bukan cuma di Altenheim aja. Bisa juga di Kindergarten, Behindertenschule, dan Klinik.
Bonus spoiler dari Mbak Sinta :
Pengalamanku yang paling keren selama ikutan FSJ, jadi FSJler wajib ikut Seminar dari Träger. Setahun itu ada 3 kali Seminar, kalau diperpanjang 6 bulan jadi tambah 1 Seminar lagi. Waktu Seminar itu seru bangeeett, karena kita itu Seminar sama teman-teman dari seluruh penjuru dunia. Alhasil kita bisa tambah temen, wawasan tentang negara-negara lain sekaligus budaya mereka. Seminar yang paling keren itu waktu aku dan 29 orang lainnya beruntung dapet kesempatan untuk Seminar di atas Segelschiff. Nggak cuma seminar gitu aja, kami berlayar dari Jerman ke Denmark selama 8 hari. Kami gak cuma duduk-duduk di atas kapal, tapi juga bekerja dalam team untuk menaikkan layar biar kapalnya bisa jalan, terus masak dalam kapal! (wir hatten sogar Seekrank). Pernah kami tidur di atas laut dan harus menurunkan jangkar karena cuacanya tidak mendukung untuk berlayar. Tiap satu jam harus gantian buat jaga (dari pukul 12 malam sampe pukul 6 pagi).
SERUUUUU
Leave a Comment