Journey to the West
Hallo Liebe Leute!
Perkenalkan nama saya Vita, mahasiswi PBJ angkatan 2015. Di tulisan kali ini saya akan berbagi pengalaman kepada kalian tentang cara mengikuti beasiswa ke Belanda yang saya dapat pada semester 5 kemarin. Semoga bermanfaat untuk kalian :)
Jadi beasiswa ini bersistem CTS atau Credit Transfer System dalam bahasa Indonesia disebut sebagai sistem kredit transfer dimana mata kuliah yang saya ambil di Belanda dapat di transfer kemudian diakui sebagai nilai saya di UNY. Namun sayangnya, pada prosesnya ada beberapa mata kuliah yang tidak linier dengan mata kuliah yang saya ambil di semester 5, alhasil saya kuliah disana tidak resmi mendapatkan nilai akhir. Tapi tetap saja, pengalaman adalah guru berharga.
Kelas Skills, dokumentasi pribadi
Beasiswa ini ialah kerjasama antara FBS UNY dengan FHKE atau Fontys Hogeschoolen Kind en Educatie (Fontys University of Applied Science) tepatnya berada di Tilburg, Noord-Brabant. Tilburg adalah kota kecil yang indah dan penduduknya sedikit, jaraknya hanya 1 jam untuk ke Belgia. Beasiswa ke Fontys berlangsung selama 14 hari atau 2 minggu penuh.
Di FHKE saya belajar berbagai macam mata kuliah. Ada Professional Skills, English for Spesific Purposes, Linguistics, Skills, CLIL (Content and Language Integrated Learning), dan pastinya German Literature and Culture plus ditambah Fertigkeiten. Semua mata kuliah tersebut berbahasa Inggris kecuali mata kuliah Jerman. Kalian akan merasakan kenikmatan belajar sesungguhnya di Eropa.
FHKE, 2017 via dokumentasi pribadi
Jadi sebenarnya program beasiswa ini selalu ada setiap tahun. Untuk dapat diterima sudah jelas kalian pertama-tama harus mendaftar. Gagal bukanlah masalah, justru kalian gagal ketika kalian tidak mendaftar hehe (gagal melawan rasa malas misalnya).
Tahap pertama seleksi ialah administrasi/ penyeleksian berkas-berkas. Salah satunya seperti skor ProTEFL minimal 475 untuk jurusan non Inggris (seperti kita). Lalu ada juga CV, Essay tentang tema pendidikan di abad 21 (kalau tema essay tiap tahun bisa berubah-ubah) dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Kalau kemarin saya membuat essay tentang inovasi pembelajaran di era modern, dan bagaimana dampak ke depannya. Intinya sih, cobalah think different. Semisal gini ya, mungkin saja kamu bisa membuat essay tentang sebuah sekolah yang tidak ada gurunya. Nah, itu menarik dan bisa dijadikan sebuah topik untuk dibahas.
Apabila kalian sudah lolos di tahap administrasi, selanjutnya ialah tahap wawancara. Kalian akan diwawancari full dalam bahasa Inggris. Saran dari saya pribadi, tetaplah percaya diri tapi jangan keterlaluan. Biasa aja, santai tapi lugas. Santai disini dalam artian tidak slenga-slenge yaa, tetap harus jaga attitude. Kalau kalian merasa tidak percaya diri, silahkan berlatih dengan teman, orang tua, atau bahkan di depan cermin.
Kalau kalian sudah dinyatakan lolos, barulah kalian mulai cari-cari informasi tentang negeri Belanda. Kalian juga bisa belajar sedikit-sedikit bahasa Belanda yang pada dasarnya tidak jauh dari bahasa Jerman. Akhir kata, selamat mencoba! Semoga sukses!
Saya punya satu kutipan bagus dari Ali bin Abi Thalib, "yakinlah! Ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran (yang kau lalui) yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit."
Untuk yang mau baca cerita pengalaman saya yang lain, bisa kunjungi blog saya di littlejournalism.tumblr.com
Doei doei!
Waaah pengalamannya keren dek. Menginspirasi dan memotivasi lewat tulisan ini.
BalasHapusSukses terus buat Vita dan adik2 PB Jerman semuanya! :)
Hallo, Mas Alek! Danke, dan salam balik dari Vita dan adik-adik PBJot :D
HapusTerima kasih BDS! Sukses terus <3
BalasHapus