Tari Topeng Ireng Hibur Pengunjung Pameran
Pameran
Pariwisata #2
Menghadirkan
langsung suasana khas daerah menjadi salah satu nilai plus pada ujian Deutsch für
Spezialle Verwendung II sesi kedua Kamis, 15 Januari 2014 kemarin. Sama seperti
pameran sebelumnya, mahasiswa berlomba-lomba untuk menampilkan standnya secara
maksimal. Berbagai kesenian masing-masing daerah dipertunjukan untuk lebih
mengenalkan potensi wisata daerah peserta pameran.
Berbeda
dengan pameran sesi pertama, pada pameran sesi kedua ini peserta hanya
berjumlah lima kelompok. Hal ini dikarenakan banyak mahasiswa kelas A yang memilih
mata kuliah Übersetzung (penerjemahan) dibanding mata kuliah DSV. Meskipun lebih sedikit,
tidak mengurangi minat pengunjung pameran. Hal ini terbukti dengan banyaknya
pengunjung baik dari mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Jerman maupun jurusan
lainnya. Sementara itu, daerah yang dipamerkan lebih bervariasi, mulai dari NTT,
Lombok, Temanggung, Trenggalek dan Pekalongan.
Selain
pameran paket wisata, makanan serta pakaian khasnya, setiap kelompok juga
menampilkan beberapa kesenian khas daerahnya. Salah satu yang menyita perhatian
pengunjung adalah tari Topeng Ireng yang dibawakan dua mahasiswi jurusan
Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNY. Penari Topeng Ireng ini mengenakan pakaian
yang sangat unik yaitu dengan penutup kepala yang terbuat dari bulu-bulu ayam
dan make up menyerupai harimau. Selain
itu, disediakan pula kostum serupa bagi pengunjung yang ingin mencoba. Tak pelak
banyak pengunjung yang memakainya kemudian berfoto bersama. Kesenian Peresean
juga ikut meramaikan pameran kali ini. Para pemain merupakan perkumpulan
mahasiswa yang berasal dari Lombok. Dengan pakaian lengkap khas suku Sasak,
para pemain memainkan alat musik dengan sangat memukau. Jathilan dari
Trenggalek dan nyanyian “Padang Bulan” oleh Rachmad Faizul juga takkalah menarik.
Melalui
acara ini Endra Sri Wardana selaku ketua kelas A mengungkapkan bahwa mahasiswa
belajar bagaimana membangun sebuah usaha wisata khususnya biro perjalanan
pariwisata. Di sini juga sebagai tempat belajar bagaimana melayani customer. Hal ini sangat berguna bagi
mahasiswa yang setelah lulus tidak ingin menjadi pendidik. Mereka dapat
berwirausaha dengan bisnis tour and
travel. Yang terpenting adalah bahwa ia mampu menjunjung kembali kesenian
lokal yang belum banyak diketahui masyarakat. “Kami sangat senang karena bisa
mengenalkan potensi daerah yang masih tersembunyi keindahannya. Semoga prestasi
teman-teman tidak berhenti di mata kuliah ini saja” ungkap Endra sekaligus
mengutarakan harapan ke depan bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
FBS UNY. (e.saf)
Topeng Ireng dari Temanggung
Kopi Tahlil dari Pekalongan
Foto bersama para dosen
Leave a Comment