Study Tour- Bali Overland
Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Ujian di Bali
Sebagai
mahasiswa jurusan bahasa asing, ketrampilan berbicara merupakan aspek yang
sangat penting untuk dikuasai. Ketrampilan ini dapat diasah melalui
pelatihan-pelatihan dan praktik sehari-hari. Salah satu penerapan aspek
berbicara adalah pada mata kuliah Freier
Vortrag II Jurusan P.B Jerman FBS UNY. Selain kecakapan berbicara bahasa
Jerman, pengetahuan mengenai dunia kepariwisataan juga diuji pada mata kuliah
ini.
Jumat,
16 Januari 82 mahasiswa angkatan 2011 didampingi tiga dosen berangkat menuju
pulau dewata Bali. Berbekal kemampuan menjadi pramuwisata selama dua semester,
mahasiswa ini bersiap menghadapi ujian. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya
kemampuan yang diuji adalah kemampuan menjadi pramuwisata. Mahasiswa diminta
untuk berdiri dengan microphone di
dalam bus kemudian mempresentasikan perihal tempat wisata, kerajaan-kerajaan
dan budaya Indonesia layaknya tour guide
profesional. Selain di dalam bus sebagian mahasiswa melaksanakan ujian di hotel
dan tempat-tempat wisata di Bali misalnya saja di Tanjung Benoa.
Beberapa
aspek yang perlu diperhatikan untuk menjadi guide yang baik adalah skill (kecakapan), knowledge (pengetahuan) dan attitude
(sikap). Kecakapan berbahasa merupakan sebuah keharusan, tetapi kecakapan humor
akan menjadi nilai tambah seorang pramuwisata dihadapan tamunya. Pengetahuan
meliputi penguasaan materi diantaranya informasi mengenai lokasi tujuan wisata,
daya tarik wisata, sosial budaya setempat serta pengetahuan umum seperti jumlah
penduduk, pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya. Tidak kalah penting adalah
sikap yang baik. Seorang pramuwisata harus mengerti kode etik serta mampu
menempatkan diri dihadapan tamu-tamunya. Bapak Sulis Triono M.Pd dosen
pendamping sekaligus pengampu mata kuliah ini agaknya telah berhasil
menyalurkan ilmu-ilmu mengenai pramuwisata kepada mahasiswanya. Dosen yang juga
aktif di organisasi Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) ini juga telah
memberikan bekal yang cukup bagi
mahasiswa yang setelah lulus ingin menggeluti dunia kepariwisataan.
Evie
(2011) salah satu mahasiswi mengaku senang dapat melaksanakan ujian seperti tour guide profesional. Melalui ujian
ini ia belajar mengalahkan rasa takut dan grogi ketika berhadapan dengan
wisatawan. “Saya senang bisa ujian di bus seperti tour guide dan ngalahin rasa
takut, grogi dan akhirnya plong. Selain itu walaupun sudah pernah tinggal di
Bali, saya tidak pernah bosan dengan Balifornia apalagi menikmatinya bersama
teman-teman” ungkapnya. (e.saf)
Bali Classic Center
Bercegkrama dengan masyarakat asli Bali
Praktik langsung dengan turis asing
Leave a Comment