Deutsch Abenteuer : Catatan Sebuah Terobosan
Wunderbar (luar biasa), itulah kesan yang muncul
dari penyelenggaraan Deutsch Abenteuer
(German Camp) tahun ini. Kegiatan yang masuk dalam program kerja (Proker) Bund der Deutsch Studenten (BDS) periode
kepengurusan tahun 2013 ini bisa dibilang sukses meski masih banyak kekurangan
di beberapa aspek. Kegiatan yang notabene pertama kali di Indonesia ini,
mendapat respon yang besar dari para peserta. Hal ini buktikan dengan asal
daerah peserta yang bukan hanya dari kota Yogyakarta, melainkan juga dari
beberapa daerah, seperti Cianjur, Malang dan Semarang.
Deutsch
Abenteuer kali ini
mengambil venue Desa Wisata Karangasri, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini
berlangsung selama tiga hari mulai dari 1-3 Juli 2013. Mengambil bulan Juli
karena bertepatan dengan libur musim panas. Meskipun masih hujan, anggap saja
hujannya belum bisa move on :D
Acara dimulai dengan registrasi peserta yang
dilakukan di ruang Deutschklasse
gedung C13 FBS UNY. Acara dimulai pukul 09.00 WIB. Peserta mulai berdatangan.
Sementara peserta melakukan registrasi, panitia yang lain menyibukkan diri
dengan mengambil goodie bag, sarapan, mengambil gambar, dan yang paling penting
sih up-date di twitter. Oh ya, acara kita yang super duper wunderbar ini dibuka
oleh unsere schoene liebe Abteilungsleiterin,
Frau Lia Malia. Acara apapun kalau dibuka oleh Frau Lia udah dapat dipastikan
acara itu bakalan seru abis.
Registrasi |
Sejurus kemudian bis datang dan peserta
pun mulai memasuki bisnya masing-masing. Total ada tiga bis yang disewa oleh
kawan-kawan BDS. Setelah beberapa menit untuk plotting tempat, bis pun
berangkat. Namun sayang akibat komunikasi yang kurang baik, terdapat empat
peserta yang tertinggal. Akan tetapi masalah tersebut bisa diatasi hingga tidak
sampai mengganggu keseluruhan acara.
Pukul 12.30 WIB peserta tiba di venue
acara, yaitu Desa Wisata Karang Asri, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Acara yang
pertama adalah perkenalan yang dipandu oleh dua MC kita yang cetar membahana,
mereka adalah Putra dan Dhaul. Dilanjut oleh perkenalan beberapa panitia.
Sembari perkenalan, panitia dari sie perlengkapan dan keamanan melakukan
setting tenda serta pemasangan gapura di area camping ground.
Tak terasa waktupun beranjak sore. Oleh
karena itu peserta dipersilahkan untuk menaruh barang-barang mereka di tenda.
Setelah semua siap, mereka pun diajak kembali ke pendopo untuk mendapatkan
materi yang pertama, yaitu sich
vorstellen. Di materi ini diperkenalkan pula para LO yang akan menemani
peserta selama tiga hari. Penamaan gugus juga menarik. Panitia mengambil nama
seluruh Negara bagian di Jerman yang total berjumlah 16. Di materi ini para
peserta diajak untuk melakukan perkenalan dengan menggunakan bahasa Jerman.
Terdapat tiga opsi pilihan untuk menyatakan nama, seperti Ich heiβe , Mein Name ist,
dan juga Ich bin, yang kesemuanya
memiliki arti sama, yaitu “nama saya adalah”. Setelah pengenalan materi,
peserta langsung diajak untuk bermain game. Permainannya yaitu lempar tangkap.
Si pelempar melempar bola akan bertanya mengenai nama, sedangkan yang menerima
bola bertugas untuk menjawab pertanyaan si pelempar. Setelah selesai giliran
kemudian dilanjutkan dengan mengenalkan orang lain dengan menggunakan kata
ganti orang ketiga.
Sich Vorstellen |
Di tengah-tengah acara tiba-tiba hujan
turun. Mau tidak mau akhirnya barang-barang seluruh peserta di pindahkan ke
pendopo yang ada di dekat camping ground.
Setelah materi pertama selesai kemudian dilanjutkan dengan materi kedua yang
berbicara tentang kehidupan di Jerman. Pembahasan materi kali ini akan diisi
oleh bunda kita, Bunda Tika. Di kesempatan kali ini Bunda Tika menjelaskan segala
sesuatu tentang Jerman, mulai dari Transportasi, masalah sampah, hingga
kebiasaan-kebiasaan orang Jerman. Selain bunda Tika, materi kali ini juga diisi
oleh mbak Anita. Mbak anita adalah mahasiswa PB. Jerman yang sudah pernah ke
Jerman melalui jalur Au Pair. Saling
berbagi pengalaman pun terasa menghangatkan dibalik hujan yang terus mengguyur
kawasan Pakem.
Acara
dilanjut dengan sholat ashar dan kemudian
masuk ke materi kedua. Materi ini bernama Singen und Musik. Udah pasti
bakalan
nyanyi-nyanyi lagu dari Jerman. Namun, sebelumnya dijelasin kronologi
permusikan di Jerman serta tokoh-tokohnya. Nah, kemudian baru nyanyi
lagu yang
udah disediain panitia. Setelah itu waktu memasuki sholat magrib, jadi
peserta
dan panitia dipersilahkan untuk beribadah. Acara kemudian dilanjutkan
dengan
agenda Film Diskutieren. Dalam agenda kali ini peserta diajak menyimak
film
berbahasa Jerman. Setelah dua jam penayangan, akhirnya film berakhir dan
panitia dipersilahkan untuk kembali ke aula atas untuk beristirahat.
Hari kedua diawali dengan senam pagi yang
dipandu oleh Mere, Rita, dan juga kak Sinta. Namun, ada juga dari peserta yang
suka rela maju untuk unjuk kebolehan untuk bersenam. Setelah puas merenggangkan
badan, peserta dipersilahkan mandi lalu sarapan. Pada hari kedua ini peserta
dan panitia menggunakan baju resmi Deutsch
Abenteuer. Selain itu acara pada hari kedua padat merayap, tapi dijamin
seru abis.
Diawali dengan materi Landeskunde yang dilakukan dengan
pembuatan Exkursion Planen (perencanaan
perjalanan). Setiap Negara bagian diberi gambar plus karton dan dipersilahkan
untuk berkreasi seluas-luasnya. Setelah jadi kemudian masing-masing Negara bagian
mempresentasikan Negara bagiannya kepada setiap anggota kelompok lain yang
berkunjung ke posnya.
Pembuatan Exkursion Planen |
Setelah itu peserta masuk ke materi
selanjutnya yaitu Deutsche Geschichte
(sejarah Jerman). Materi ini diisi oleh dua orang native speaker kita yaitu
Susan Oethel dan Katja Krausse. Di kesempatan kali ini mereka menerangkan
perihal NAZI dan juga Tembok Berlin. Materi yang berat memang, namun para peserta
tetap antusias mendengar dan mengajukan pertanyaan pada kedua narasumber kita.
Tak terasa akhirnya memasuki waktu dhuhur
dan peserta pun melaksanakan makan siang sekaligus sholat. Setelah itu,
memasuki sesi yang paling cetar, yaitu games yang dibawa oleh teman-teman kita
dari Deutschclub Bandung. Hari itu
mereka membawa tiga buah permainan. Peserta pun dibagi menjadi tiga kelompok
besar. Permainan berlangsung selama dua jam. Dan acara diakhiri dengan foto
bareng seluruh peserta Deutsch Abenteuer.
Foto Machen |
Setelah istirahat untuk mandi dan sholat
ashar, kegiatan berlanjut ke games Grammatik
Zone (Zona Gramatik). Di games ini terdapat tiga pos, yaitu verben (kata kerja), Nomen (kata benda) dan juga Subyek. Di masing-masing pos peserta
yang terrbagi menjadi beberapa grup harus mampu menyelesaikan game memori yang
disediakan panitia. Magrib pun datang permainan harus diakhiri. Setelah makan
dan sholat, masing-masing kelompok disibukkan dengan pembuatan pensi untuk
malam api unggun.
Dan acara puncak hari itu pun dimulai. Diawali
dengan penampilan Kaese lalu disambut oleh penampilan pensi masing-masing
gugus, ada yang menari, menyanyi dan main drama. Setelah itu api dinyalakan dan
dibarengi dengan prosesi tukar kado baik panitia maupun peserta semua jadi
satu. Malam yang hangat pun harus diakhiri, karena esok akan banyak kegiatan
yang akan dilakoni para peserta.
Tanzen |
Keesokan paginya bahkan mentari belum
menampakan batang hidungnya, para peserta dengan semangatnya sudah berkumpul di
pendopo untuk sholat subuh. Lepas itu peserta bermain Outbound. Tersedia empat pos dimana masing-masing pos memilki
keunikan tersendiri. Ada yang bermain air dan ada juga yang mengandalkan kekuatan
dan kekompakan. Setelah seru-seruan dengan permainan yang menguras tenaga dan
tawa, para peserta pun dianjurkan untuk mandi dan menikmati sarapan pagi.
Acara berlanjut ke materi selanjutnya,
yaitu Jugend Sprachen (Bahasa Anak
Muda). Materi ini masih diisi oleh Susi dan juga Katja. Banyak yang sharing
tentang pengalamannya ke Jerman, karena memang ada dari pesertayang pernah
pergi ke Jerman. Sehingga, proses penyampaian materi tidak berlangsung satu
arah. Siang pun mulai datang dan kebersamaan dalam materi itu pun usai. Peserta
diminta untuk membawa barang bawaanya ke pendopo karena akan meninggalkan venue
acara.
Outbond |
Jugend Sprachen |
Sebelum pulang mereka mendapat kesempatan
untuk menyampaikan keluh kesah dan tentu saja makan siang dan juga pembagian
hadiah untuk yang menang beberapa games. Banyak dari peserta yang mengeluhkan
kurang tepat waktu dan disiplin serta jauhnya jarak venue materi dan tempat
istirahat. Namun, hampir semua peserta setuju apabila acara semacam ini
diadakan lagi tahun depan. Bus tiba dan peserta pun kembali ke UNY untuk
menerima sertifikat dan acara pun ditutup oleh Frau Lia Malia.
Pada akhirnya “Terima Kasih” kita ucapkan
untuk Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kita kekuatan, semangat serta
keyakinan sehingga acara ini berjalan sukses. Walaupun, dalam perjalanananya
ada beberapa hal yang tidak bisa kita hindari, seperti hujan yang mengakibatkan
tidak jadi berkemah, kita patut berbangga diri karena telah menjadi pelopor dan
peretas di tengah laju globalisasi yang bebas. Dan yang paling penting apa yang
selalu menjadi slogan BDS di tangan mas Alek, yaitu BDS yang mendunia, tetap
terjaga asanya dan lebih lanjut BDS mampu memberi kontribusi lebih pada
masyarakat, khususnya pada bidang pendidikan.
Terima kasih dosen-dosen Pendidikan
Bahasa Jerman Universitas Negeri Yogyakarta
Terima Kasih kepada seluruh kawan-kawan panitia yang rela
menyelokan waktunya.
Terima Kasih pula pada para peserta.
tanpa kalian acara kita bakalan krikkk kriikk…
Leave a Comment